Translate

Minggu, 13 September 2015

Untittled



 Just a short story with unnamed casts
 
Angin musim gugur menerbangkan beberapa dedaunan kering ke arah timur, bermain dengan helaian rambut seorang gadis yang sedang berjalan dengan tenang. Menyusuri jalan yang begitu familiar membuat si gadis menyunggingkan senyum tipis.

Jumat, 11 September 2015

Tugas Bahasa Indonesia : Komentar Iklan




Halooo^^

Saya kembali lagi di blog ini, hehe. Kali ini saya menggunakan bahasa formal karena tulisan ini untuk tugas Bahasa Indonesia. Sebelumnya, saya minta maaf jika ada yang kurang berkenan dengan tulisan ini. Saya tidak bermaksud untuk menyinggung atau menjelekkan pihak manapun. Saya hanya menyampaikan opini saya terkait dua iklan yang pernah saya tonton.

Nah, berikut ini adalah iklan yang berkesan dan kurang menarik versi saya. Check it out!



1.       Iklan Google Chrome:Blood For Life


Menurut saya, iklan yang paling berkesan adalah salah satu iklan Google Chrome:Blood For Life. Dalam iklan tersebut diceritakan seorang ibu yang memiliki putra penderita kelainan jantung dan harus segera dioperasi. Ia memanfaatkan luasnya akses internet untuk mencari pendonor golongan darah O- untuk buah hatinya. Masyarakat pun banyak memberikan respon positif dan bersedia mendonorkan darahya. Akhirnya, si anak berhasil dioperasi dan selamat.

Dari kisah yang diangkat dalam iklan tersebut, menyadarkan kita bahwa internet tidak hanya sebatas sosial media yang berisi curahan hati para remaja maupun sarana hiburan semata. Saya salut dengan Valencia Randa yang dapat memanfaatkan kekuatan internet untuk membantu sesama. Iklan yang sangat menginspirasi orang-orang untuk mendonorkan darah agar bisa menolong orang lain. Meskipun hanya berisi gambar dan kalimat-kalimat, hal itu tidak mengurangi pesan yang diusung iklan Google ini.  Terima kasih Google, telah membuat iklan yang sederhana namun menyentuh hati.



2.       Iklan Permen Mintz


Menurut saya, iklan yang kurang menarik adalah iklan permen Mintz. Dalam iklan itu, ada seorang pemuda yang sedang menggigiti pensil, lalu ada sebuah suara, “Ini pensil, ini permen Mintz. Daripada gigit pensil, mending gigit Mintz.” Kurang lebih seperti itu. Saya kurang suka dengan iklan ini. Bagaimana bisa permen dibandingkan dengan pensil? Anak balita juga tahu, lebih enak permen daripada pensil. Lalu apa pesan yang terkandung dalam iklan tersebut? Ditilik dari segi kualitas gambar, iklan ini juga kurang.  Harusnya perusahaan bisa membuat iklan yang lebih baik dan kreatif agar bisa menarik konsumen. Jujur saja, saya belum pernah mencoba produk ini karena selalu teringat dengan iklannya yang seperti itu. Saya ragu akan mencoba permen yang hanya dibandingkan dengan sebuah pensil.



Sekali lagi saya minta maaf jika ada pihak yang tersinggung dengan tulisan ini. Saya benar-benar tidak bermaksud seperti itu. Sekian dari saya. Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca.



See ya!
 
C's Blogger Template by Ipietoon Blogger Template