Translate

Rabu, 31 Desember 2014

[FanFict] Elephant


Elephant



A drabble written by Cheery





Bambam x OC



Romance ; T








Hari Sabtu pukul sembilan pagi, seorang gadis masih bergelung malas dalam selimut ungu tebal saat telinganya menangkap suara pesan masuk dari ponsel miliknya. Sebenarnya ia sudah bangun sedari tadi, hanya saja ia terlalu malas untuk bangkit dari kasur empuk yang sudah ia klaim sebagai tempat ternyaman versinya sepanjang masa.



Al -sapaan akrabnya- membuka pesan itu dengan mata yang masih setengah terbuka. Oh, ternyata dari kekasihnya, Bambam.



From : Bambam

Morning, Princess. Let me guess, kau pasti masih belum beranjak dari tempat tidurmu, benar? Harusnya tadi pagi kau jogging, sayang.



Sepersekian detik setelah membaca, jari lentiknya pun dengan cekatan menari diatas layar benda kotak hitam tersebut.



To : Bambam

Aku tidak mau jogging sendirian, Bam. Kapan kau pulang? Cepatlah kembali..



Ya, Bambam saat ini sedang berada di kampung halamannya, Thailand. Ia sedang ada acara dengan keluarga besarnya di sana.



From : Bambam

Aigu, kau merindukanku, ya? Hahaha. Hari ini aku mau ke penangkaran gajah. Aku akan pulang secepatnya. Aku merindukanmu juga.



To : Bambam

Gajah? Bambam~ aku juga mau ke penangkaran gajah >< kau tidak lupa kan besok hari apa?



From : Bambam

Kalau begitu, kemarilah. Tentu saja tidak, besok ulang tahunmu. Kau mau hadiah apa?



To : Bambam

Aku mau gajah, Bam. Bawakan aku gajah dari Thailand, pleaseee!!



From : Bambam

APA??



***



Al bangun lebih pagi dari biasanya, ia selalu semangat jika menyangkut hari-hari spesial, dan hari ini termasuk salah satunya. Sedari pagi ia sudah mengecek seluruh akun sosial media yang ia miliki dan senyumnya terus saja mengembang melihat banyaknya ucapan selamat ulang tahun yang ia terima hari ini. Oh, tapi tetap saja dengan posisinya yang masih di atas tempat tidur.



Gadis itu terpaksa beranjak dari tempat tidurnya ketika suara bel berkali-kali terdengar mengganggu telinganya. Orang tuanya memang sedang keluar kota sejak tiga hari lalu dan kemana perginya Yong Hwa -oppanya-?



Mata setengah terpejam miliknya langsung terbuka sempurna setelah mengetahui siapa tamu yang datang pagi-pagi begini.



"Bambam!!" pekiknya.



"Selamat pagi," sapa Bambam renyah.



"Kapan kau datang? Masuklah."



"Semalam. Selamat ulang tahun, ya. Hari ini aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, tapi sepertinya kau belum mandi."



"Heheh," Al menggaruk tengkuknya canggung. "Tunggu disini. Aku siap dua puluh menit lagi."



"Baiklah."



***



Bambam membawa Al ke kebun binatang. Sesampainya disana, mereka langsung menuju kandang gajah.



"Woah gajahnya besar sekali, Bam," ucap Al sambil menatap takjub gajah-gajah di hadapannya.



"Kau seperti tidak pernah melihat gajah, Al."



Al menoleh ke arahnya dengan mata berbinar, "Bambam."



"Ya?"



"Aku mau naik gajah!"



Seaneh apapun keinginan Al, untuk hari ini Bambam bersedia mewujudkannya. Lihat saja sekarang, Al sudah berteriak kegirangan setelah naik ke punggung gajah dan gajahnya berdiri. Bambam yang duduk di belakangnya hanya tersenyum.



"Bam, ini tinggi sekali!" pekik Al senang. "Boleh aku memeluk gajahnya?"



"Ya, tentu."



Al membuka lebar-lebar tangannya lalu menempelkannya pada tubuh si gajah. Ia mengelus dan beberapa kali menepuk gajah ketika gajahnya mulai jalan.



Sepuluh menit berlalu, mereka akhirnya turun. Sebelum benar-benar meninggalkan area tunggangan gajah itu, Al sempat mengelus dan memberinya makan.



"Kau suka?" tanya Bambam. Al mengangguk senang. "Di Seoul tidak ada penangkaran gajah, jadi aku hanya bisa membawamu ke kebun binatang."



"Tidak apa-apa. Terima kasih, Bam."



"Anytime, Princess."



"Bam, aku haus," ucap Al sambil menyeka peluhnya.



"Eo, tungggulah di bangku itu, akan aku belikan minum." titah Bambam yang langsung dipatuhi Al.



Tak sampai lima belas menit, Bambam sudah kembali dengan dua gelas minuman dingin dan sebuah paper bag, Al tidak ingat menitip sesuatu yang lain pada kekasihnya.



"Ini minumanmu," kata Bambam seraya menyerahkan salah satu minuman pada Al. Alih-alih berterima kasih, Al justru bertanya apa yang dibawa Bambam dalam paper bag. "Aku membelikanmu topi gajah."



"Topi gajah? Aku mau lihat!" Al meletakkan minumannya, terlalu excited dengan topi gajah.



Bambam menyerahkan paper bagnya, "Aku beli dua."



"Wah! Ayo pakai!" Al memakai topi gajahnya dan menyerahkan satu lagi pada Bambam.



"Kyeopta!!" ujar mereka bersamaan lalu tertawa.



"Bam, ayo foto!" Al mengeluarkan ponselnya. Bambam mengangguk dan mereka mulai mengambil beberapa selca.



Setelah dirasa cukup berkeliling kebun binatang, mereka pun memutuskan untuk pulang. Bambam mengantar Al sampai depan rumahnya kemudian langsung pulang.



Al memasuki rumah dengan topi gajah yang masih melekat di kepalanya. Ia langsung menuju kamar, berniat untuk mengistirahatkan diri. "Eo?" Al melihat sebuah kado yang sangat besar di samping tempat tidurnya. Ia mendekat dan melihat sebuah kartu ucapan diatasnya.



Selamat ulang tahun, Princess. Maaf, aku tidak bisa membawakanmu gajah sungguhan dari Thailand. Sebagai gantinya aku memberimu replikanya. Tak apa, kan? Aku mencintaimu. Your prince, Bambam.



Al membuka kadonya  dengan tidak sabaran, dan ia menemukan sebuah boneka gajah super besar di dalamnya. Benar-benar besar, tingginya saja sebahu Al. Gajah berwarna abu-abu dengan pita ungu di lehernya. Al langsung memeluknya.



Tak lama kemudian, ia mengambil ponsel dan menelpon Bambam. "Yeoboseyo," suara Bambam dari seberang telepon.



"Bambam, terima kasih!" pekik Al senang.



"Oh, kau sudah membuka kadonya?"



"Iya."



"Kau suka?"



"Neomu johayo! Gomawo~"



"Iya, sama-sama, Sayang."



"Bam, boleh aku beri nama gajahnya?"



"Tentu. Siapa namanya?"



"Bimbim. Namanya Bimbim. Lucu kan?"



"Eh?"



Apa dia sedang menyamakanku dengan seekor gajah?







-FIN-



0 komentar:

Posting Komentar

 
C's Blogger Template by Ipietoon Blogger Template